239
Demikianlah Ming, oleh tjepatnja itoe kapal api, soeda sampe di roemanja di poeloe Honan sore pada djam poekoel tiga, dimana dia brenti tiada lama lantas bersalin pakean jang lebi bersi akan pergi ka gedongnja radja moeda dengan naik gotongannja jang amat bagoes adanja.
Pangeran Kong soeroe bernanti pada Ming tjoema sabentaran sadja dan dengan moeloet mesam serta angkat kapala dia masoek dalam kamar bitjara, dimana dia ampat belas hari lebi doeloe soeda di antjam dengan saratoes poeкoelan rotan.
Bagimana sekarang, toean president, bertanja Pangeran Kong, kabar apa angkaoe bawa datang? Apa angkaoe soeda katemoe itoe pemboenoenja Lin?
— Ja, toean, menjaoet Ming dengan bertoendoek.
— Betoel? Itoelah mendjadikan saija soeka hati boeat pengadilan dan boeat angkaoe. Dan siapa itoe orang?
— Satoe bekas tatangga dari njonja Liou di Founsi, satoe toekang potong bernama Tchou adanja.
— Angkaoe liat sekarang baik-baik jang saija ada benar koetika saija bilang kapadamoe jang angkaoe tiada bikin pareksaän jang bergoena dalam ini kotta. Apa itoe orang djahat sosda di tangkap?
— Belon dan tangkapannja djoega tiada boleh djadi djikaloe toean pangeran tiada membantoe dengan kras.
— Bagimana boleh bagitoe?
— Sebab itoe Tchou, jang lebi dari tiga boelan dari kawinnja nonna Liou soeda ilang dari Founsi, sasoeda-
