113
Sama sekali praoe itoe bergemetar seperti soeda tergentoes, karna orang itoe jang di seboet kaptein oleh jang lain-lain, soeda berlompat kadalam praoe serta pegang dajoeng pandjang jang di pake seperti kamoedi.
― Tchou! bertjommel Me-Kiou, jang tiada bisa bertariak, karna moeloetnja masi ada tersoempal.
Dengan terkedjoet Me-Kiou soeda kenalkan itoe toekang potong dari gang toekang mas.
― Ja, betoel saija Tchou ― menjaoet dia dengan toendoeki dirinja seperti dia bersoeka dari itoe prampoean poenja terkedjoetan, ― Tchou jang soeda djadi pemboenoe dan orang djahat dari sebab angkaoe poenja nona jang tjilaka; Tchou, lawah-lawah merah, jang nanti membalas kasangsaraännja kapadamoe dan kapada itoe lain-lain orang, seperti dia sendiri soeda membalas kapada angkaoe poenja nona.
Komedian dari pada itoe maka dia lantas tendang itoe baboe kasamping dan prenta kapada orang-orangnja akan berdajoeng.
Dalam sabantaran sadja itoe praoe soeda sampe di itoe tjabang kali jang besar. Tchou soeda soeroe dajoeng pracenja pergi di tenga-tenga kali biar sopaija itoe aer jang deras bole lebi meladjoekan praoe itoe adanja.
Pada waktoe moelai boelan naik dan praoe itoe soeda kaliatan seperti satue barang apa-apa jang bikin takoet kapada manoesia.
Toekang potong jang ada berdiri di belakang praoe ada kaliatan seperti setan dan satoe-satoe kali dji-
Lawah-Lawah Merah
8