Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/80

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1706

jang mati itoe binatang berbaki delapan, maka terlaloe amat herannja aken mamikirken, maka laloe Indra Maulana poen berdjalan manindak kakinja jang sebelah kanan, laloe di lihatnja pada pintoe itoe adalah seboewah tangga dari pada batoe akik jang amat bertjahja roepanja, serta pada peganganja tangga itoe dari pada mas tersepoe gintjoe jang teroekir roepanja, serta warna roepanja terlaloeh amat inda sekali perboeatannja.

Adapoen maka Indra Maulana Askandar Sjah poen masoeklah pada pintoe itoe, serta ija toeroen teroes pada tangga itoe, maka pada pertengahan tangga itoe, di lihatnja beberapa pot dan djambangan dari pada perak dan tembaga jang amat permi perboeatannja, serta teratoer berbaris baris pada tapi tangga itoe, maka Indra Maulana Askandar Sjah poen laloe berdjalan poela, maka pada tatkala itoe di lihatnja adalah seboewah astana keradjaan jang amat adjaibnja, kerna berapa banjak peraboet dalem astana itoe seperti medja dan keroesi dan lain lain barang sebaginja, semoewanja dari pada mas batoe sembilan, serta bertahtaken inten jang amat tjemerlang tjahjanja, maka pada tatkala itoe adalah dilihatnja beberapa peri peri terlaloe amat baek sekali roepanja, lagi sedang doedoek bedjedjer masing masing.

Sabermoela maka terseboetlah tjeritanja sekalijan peri peri itoe, jang lagi sedang haldir mengadap masing masing, maka laloe terpandang