Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/77

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1703

kelengarlah ija dengan loepanja itoe, serta tida habarken dirinja lagi, maka di dalem ija ampoe nja loepa itoe, maka terdengerlah olehnja soewatoe soewara dari atas oedara itoe demikijan katanja: Hai tjoetoenja Soeltan keramat jang amat moelija itoe. dengerkenlah perkataankoe ini? bahoewa sanja angkau dari dehoeloe kala tida sijapa jang melebihken dari pada angkau, kerna di dalem soesa dan sangsaramoe itoe tidalah nanti djadi mengapa, tetapi achirnja angkau mendapet senang atas dirimoe itoe, tetapi djikaloe angkau bangoen dari pada tempat moe ini, maka di hadapanmoe itoe adalah soewatoe batoe koetjita itoe jang tertjat dengan beberapa aermas jang teroekir dengan penkata an Toerki, maka di sanalah angkau dapat malihat dan mendapat pertoendjoekan djalanmoe jang betoel, maka di sanalah kelak nanti angkau dapat malihat pintoenja aken tertoetoep, dan tida ada soewatoe lobang koentji, tetapi sahdja nja memang soeda di takdirken allah soebhana wataala jang angkaulah misti memboeka dija, sebab pada masa tatkala masih zaman ada kakimoe Soeltan Taboerat, dan masi ada hajatnja di sanalah tempat ija bermain main tatkala masi moedanja, maka waktoe sekarang ini selamanja kakimoe wafat, makasegala peri peri aken menempatken dija, kerna ajabandamoe Indra Maulana Askandar Sjah belon di toendjoekin djalan, maka bahroelah angkau jang bisa dapat malihat di sana, segela roepa barang jang inda