Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/451

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2076

toean poetri Rinam Sari jang menari tiadalah di pandjangken tjerita ia bermain ketjapi dari orang jang menonton penoeh dan sesek laki perampoean berdesek desekan pegi seorang dateng poela 1 orang jang menonton Pendita bermain ketjapi dengan 2 ekor merak mengigel ramela orang melihat merak mengigel heranla orang dalem negri itoe kerna ia belon perna melihat jang demikijan.

Maka tiada berapa lamanja poetri Rinam Sari bermain ketjapi di sabandar itoe maka sampelah kabar itoe kepada baginda radja dan permaisoeri, maka permaisoeri negri Tadjir, laloe menjoeroe seorang pahlawan mengaloe ngaloeken toekang penting ketjapi setelah pahlawan mendenger titah permaisoeri laloe ia menoedjoe ketempat orang bermain ketjapi tengah di per'mainken oranglah 2 ekor merak mengigel dan toean poetri jang menari dengan roepa perkataan jang lemah lemboet heranla tjengeng orang jang melihat roepanja toekang penting ketjapi roepanja boekan sembarang barang anak orang besar djoega kiranja maka pahlawan itoepoen tjengang lah ia melihat Rinam Sari menting ketjapi itoe serta 2 ekor merak mengigel serta dilihatnja orang jang menonton telaloe amat banjaknja laloe ia masoek menolaken orang jang di hadepan maka berhamboeran orang orang jang menonton ada jang lari ketakoetan dan ada jang djato masing masing takoet melihat pahlawan radja dalem negri sangkanja hendak menangkep Rinam