Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/436

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2061

Maal Djamdjam itoe laloe di samboetnja anak panah itoe serta toewan poetri amat soeka tjinta hatinja laloe di bawanja berdjalan menoedjoe ke negrinja tiada lama di djalan maka kata jang ampoenja tjerita sampelah toean poetri Maal Djamdjam ke astana tiada seorang jang mengatahoei laloe masoek dalem peradoeanja.

Sjahdan satelah kaesokan harinja gemperlah mengataken toean poetri ada dateng kembali tiada orang jang membawa dia kerna soeda sekalian negri di doesoen di tjarinja oleh sekalian raijat dalem negrinja tiada berdjoempa sekarang baroelah dateng toean poetri entah dari mana garangan datengnja tinggalah toean poetri seorang dirinja dalem keraton.

Alkaisah sepeningal toean poetri Maal Djamdjam maka terseboetlah si pande memana pada Peudita di Rimba Paudan soela tinggal memikirken diri seorang serta berpikir apa garangan jang selakoe ini roepa roepanja akoe kena terpedaja oleh toean poetri Maal Djamdjam terlampau amat pande perampoean boleh aken beriken sendjata padanja selakoe jang demikijan baeklah aken menjoesoel toean poetri di mana adanja akoe ampoenja paua kaloe kaloe di beriken olehnja kepada mahradja, telah ia berpikir jang demikian laloe ia berdjalan keloewar masoek hoetan keloewar seorang diri hendak menjoesoel toean poetri Maal Djamdjam tiada di tjeritaken hal hiwalnja si pande memanah mata itoe.

Soeltan Taboerat

249