2051
lamanja, den djikaloe sepatoetnja doedoek djangan takoet iboe ini toean menanggoeng maloe selama toean, serta dengan ada oentoeng djoedonja apalah handak di kata, sekalipoen orang jang hina bangsa iboe toeroet djoega, den djanganlah toean berboeat soewatoe perboeatan jang boleh mendjadi tjidra nama iboe bapa, den lagi sangat besar dosanja perboeatan jang demikijan itoe.
Maka toean poetri Maal Djam Djam Seri Negara poen terkedjoet hatinja, mendengar boenji kata iboenja, serta ija berdijam dirinja sekoetika, serta pikirnja: djikaloe demikijan kata iboekoe ini, nistjaja telah njatalah soeda chabar ini, kerna djikaloe demikijan baeklah akoe telah njataken, soepaja ketahoewan apa djoega barang kehandanja iboekoe ini, serta ajahkoe.
Satelah itoe maka sembahnja: jaiboekoe bahoewa dengan sesoenggoehnjalah seperti kata iboe soeri itoe, si Pandai Memana Mata itoelah kekasih beta, tetapi betoel soenggoeh sehari hari beta ada bersama sama soewatoepoen tida ada pekerdjaan beta seperti jang kedji kedji itoe kerna si Pandai Memana mata poen sangatlah sekali beriman, lagi poen sabar, dan boekanlah seperti jang. . . . . tjerita hikajat ini.
Setelah toean poetri mendengar chabarnja itoe, maka hatinja poen berdebar, serta pikirnja: djikaloe soenggoeh ia poen belon bertjampoer kasi, sekalipoen ia berkasih kasihan, Allah taala dapet lah akoe petjahken hatinja, sedang soedaranja Siti Mahroom Siti tatkala berkasih kasihan de-
