Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/401

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2026

„Hai segala radja radja Djin dan radja Peri dan radja Mambang, serta dengan sekalijan Dewa Dewa! inilah ada soewatoe seksa atasmoe bahoea angkaulah seorang machloek jang berani moengkir djandjimoe dan tidalah angkau takoet kepada djandjimoe pada satijamoe dan sekarang rasalah angkau pembalesnja dari pada keramat Soeltan Taboerat itoe.

Maka segala radja radja Djin mendengar soewara itoe, maka semoewanja poen mendjadi gemetar anggautanja dari pada sebab sangat takoet nja, maka sekoetika poela petjahlah perangnja segala raijat Djin itoe.

Adapoen maka terseboetla anak Djin jang keampat dan anak Dewa jang keampat poen mendjadi sangat sekali takoetnja mendengar soeara itoe.

Satelah soeda hilang hoedjan itoe dan soeara halilantar itoe maka laloe mendjadi terang bandarang sebagi soeloe kembali roepanja, maka segala raijat Djin itoe poen habislah lari terbang kaoedara itoe, maka laloe di hoesirnja oleh Indra Maulana Askandar Sjah dengan soedaranja itoe.

Satelah dilihatnja maka radja Djin semoeanja sedang lagi ia meniharep di boemi serta sekalijan anggautanja habislah soeda terlilit dengan rantai besi poetih itoe.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen menjoeroehken segala raijatnja bertampik itoe dengan segala kemenangannja.

Adapoen maka satelah radja Dewa mendengar