Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/315

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1941

hamba djoega maka hamba melihat dalem ini poelau sangat ramainja djadi hamba singgab, lagi sebabnja hamba singgah kernanja toewan kaampat soedara djoega hendak menjebrang, dan lagi hamba memana mata boeroeng itoe sebab parentanja Berhamana, mana kala hamba tida toeroet, takoet hamba di goesari oleh Berhamana i'oe, dan sekarang djikaloe soenggoeh toewan poétri itoe soedara toewankoe, reldalah hambá toeankoe ambil bawa kedalem negri, moeda moedahan djikaloe ada rahim toewankoe, dan kareldaan hati toeankoe jang toeloes ichlas kaloe kaloe hamba tida berhamba sasat kedalem negri toewakoe, maka adalah djoega tempat hamba minta aer satitik di dalem dahga hamba.

Satelah Indra Maulana palsoe aken mendengar kata Djami djami Bahroe itoe, maka lemboetlah hatinja serta tertawa kelak kelak sambil berge' rak geraken poendakuja, dan memoeter moeter koemisnja, sambil maliriken matanja kiri dan kanan, katanja soenggoehlah seperti kata moe itoe, dan sekarang sepatoetnjalah angkau membalas dengan segala kebadjikannja

Satelah itoe maka Mahradja Goemanda Soeta poen terlaloe amat sekali takoetnja padanja sebab telah orang itoe jang membela dija, tatkala di bawa oleh radja kera, serta ia teringat kera ketjil doewa ekor itoe, jang membawaken ia makanan pada tatkala ia ada di dalem pendjara.

Satelah itoe maka toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara poen telah berpake selangkap

Soltan Taboerat

234