Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/291

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1917


angkau berkata demikijan, marilah diri mangikoet djoega, djikaloe hina namamoe itoe saekor kera maka hinalah djoega namakoe maka sekalipoen hina nama angkau dan tidalah mengapa akoe di hinaken orang sebab dari pada angkau djikaloe angkau tida mengikoet bersama sama, adalah hina namakoe kelak di kata segala Margastoe dan segala hewan di dalem rimba belantara dan sebagi lagi kata pengarang dalem ibarat.

Dengarlah toean perkataan hamba,
Tida di koerang atawa di tamba,
Beda djoega beras dan gaba,
Moelijanja toean sebab dari hamba,

Moelija toean sebab hambanja,
Sebaboja hamba moelijaken toeannja,
Djikaloe tida ada hamba boekan toean namanja
Hilang alamat dengan tandanja,

Itoelah hamba jang djadi kenjataan,
Sebab hambanja djadi pertandaan,
Dari sebab itoelah boleh dapat kemoelijaan,
Sekalijan tempat djoega dalem kerajaan.

Satelah itoe maka Tjatjing Tjoentjai poen soekalah hatinja mendengar kata toeannja serta sembahnja soenggoehlah seperti kata toeankoe itoe pateh poen djoega soedaken taoe mendengar kata orang pandai pada tatkala pateh masi ketjil kerna pada masa tatkala pateh masi ketjil pateh ini tertangkap dengan bapa toekang kajoe api

Soltan Taboerat

231