Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/258

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1884

goe betoel sampelah boedinja Siti Diwi Penglarasan ini.

Sahsoedanja masoewarat itoe, maka pada hari jang baek, Berhamana poen berangkat keloear di bawa kaki poelau itoe, maka pada tatkala itoe segala radja Djin jang ada ampat anak poen ada di sana, dan radja Dewa poen ada di sana dan radja Peri poen djoega ada mengadep di sana, maka segala anak menoesia poen ada di sana, seperti Soeltan Aripoeld Dlohar itoe.

Hatta maka satelah Berhamana Daga Moestaka itoepoen doedoeklah segala moerid moeridnja itoe, maka segala radja radja dan orang kaja kaja, dan dagang santri bija peri itoepoen berdateng sembah sekalian, maka heranlah Berhamana malihat dirinja di moeliaken orang, serta sekalijan radja radja jang besar besar, dari pada sebab sawabnja napsoe manoesia, kerna Berhamava ada menaro soewatoe koemala jang baek tjahjanja, djadi segala dagang jang pandai pandai bertaksir harganja, banjaklah jang dateng moeliaken Berhamana itoe, kerna selamanja ia doedoek pada poelau itoe malinken moerid moe ridnja sendiri jang berboeat moelia dan berboeat chademat, dan selamanja berhamana ada mena ro anak perempoean jang baek parasnja, segala jang di atas singgah sananja poen taoe memoeli aken padanja.

Sahsoedanja ia berpikir itoe, maka titahnja hai anakoe sekalian ini, dari manakah anakoe dateng ini? dan siapa nama anakoe, dan apakah