Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/216

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1842

dehoeloe, maka bahroelah hamba maoe pergi mentjari padoeka toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe, dan djikaloe padoeka ajahanda tida menoeroet seperti permintaan hambamoe, bijarlah hambamoe keloewar dari dalem negri ini, soepaja hambamoe pehambakan diri hamba pada radja radja jang lain, dan hamba katakan jang hamba seorang anak radja besar jang tida di akoenja, maka dalem itoe poen terlebi mahloem djoega toeankoe.

Satelah itoe maka soeltan poen terlaloe amat sangat berdebar hatinja, kerna takoet anaknja jang sakti itoe pergi dari dalem negri, lagi poen maloe pada segala radja radja jang akoe satoe soeltan jang besar anaknja sendiri tida di akoenja, maka laloe berkata: Hai anakoe pinta jang mana toean katakan, soepaja ajahanda toeroet.

Maka sembahnja: jatoewankoe padoeka ajahanda, djikaloe ada derma toeankoe, bahoea padoeka Soeltan Bahroen berboeat maloe pada hamba, mintalah ajahanda hoekoemkan dengan hoekoem jang patoet, kerna hamba di hoekoemnja dengan tida berdosa, bahoea adalah seorang soedagar poela Sababi namanja, ialah jang membawa hamba mengadap soeltan sampekan hamba medapat maloe jang demikian, dan djikaloe ajahanda toean dapat hoekoemkan, maka njatalah toeankoe kasih dengan ananda ini jang sebidji, jang adalah seperti kemala negri ajahkoe' maka hambalah jang telah patoet mendjadi ganti mata hati toeankoe, dan hambalah jang patoet mendjadi pen-