Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/187

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1813

moeda moedahan djikaloe ada rahim toeankoe, dengan barang hoekoeman toeankoe hareplah ampoeni, bahoewa spalah dosanja soedara hamba ini, mintalah hambalah memereksa dehoeloe, kerna inilah boekan barang barang orangnja, kerna ia anak oleh soeltan jang besar lagi jang masjhoer, maka dari pada hamba kedoewa ini soedara, maka hamba anaknja oleh toean poetri Mahroem Sari, kedoewa anak toean poetri Mahroem Sari ini.

Maka baginda soeltan poen terkedjoet, serta memandang pada aer moeka orang moeda kedoewanja itoe, kerna di lihatnja adalah tandanja pada aer moekanja semimpir mimpir roepanja soeltan djoega.

Tatkala itoe soeltan poen berkata dengan njaring soewaranja. Hai orang moeda! djanganlah kamoe berkata kata dengan djoesta, kaloe kaloe angkau kena terhoekoem bersama sama hoekoem orang jang kidjib itoe

Maka sembahnja Mahradja Goemanda Sakti: bahoewa kidjib hamba, maka kidjiblah iboe hamba, dan kidjiblah nenenda hamba soeltan Mahran Langga Sari.

Sahsoedanja itoe maka soeltan poen menjoeroe kan bangoen dari pada soedjoetnja, serta katanja: bangoenlah angkau, bahoewa soenggoehlah angkau anaknja toean poetri Maroem Sari?

Maka sembahnja soenggoehlah toeankoe.