Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/173

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1799

sehari hari membawa perahoe akan menjebrangken orang jang dari paba sebrang selatan jang handak masoek kedalem negri toeankoe, maka ada lah pada soewatoe hari ia hilang tida aken berkatahoewan, dan tida ia poelang kedalem roema sebagi mana biasanja setiap tiap hari, maka berapa hamba mentjari kesana kemari tidaken dertemoe, maka adalah kira kira antaranja seboelan satengah lamanja, maka doedoeklah hamba pada kedai hamda, maka datenglah orang ini maka laloe hamba bawa ia pada roema bamba dari sebab hari soedaken sore, maka hamba soeroe ia bermalem pada roemah hamab serta hamba beri makan dan minoem padanja satelah soeda saleseh makan dan minoem itoe hamba bertanja kedadanja. bahoewa dari mana dateng nja maka laloe ia mentjaritaken halnja, maka hamba bertanjakan anak hamba kaloe, kaloe ia bertemoe, maka ia berkata anak hamba soeda mati terboenoeh orang pada laoetan, maka hamba bertanja siapa jang memboenoeh, maka ia tida taoe, dan lebih lebih ampoen toeankoe ini jang terlebih patoet, kerna pada pikir hamba jang hina ini, bahoewa ia djoega jang memboenoeh kerna djikaloe lain dari padanja di mana dapet mengataken jang demikian, tetapi pada pikir hamba padalah ia soeda mati, sebab selamanja hamba menjoeroeken mentjari tidaken bertemoe dan sebagimana lagi adalahseorang moeda jang hilang soedaranja pada hari itoe djoega, maka sekarang tida bertemoe ha-