Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/138

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1764

lah mengapa sebagi orang gila lakoenja, maka tidalah pertjaja hatikoe, katanja: Hai orang moeda? berkata benarlah toewan hamba, dan djikaloe soenggoeh toewan hamba dari dalem negri dan adakah. soenggoeh toewan hamba di negri, Bahroel Aalam itoe kedatengan perang?

Maka sahoetnja: soenggoehlah soedarakoe, tetapi sekarang ini telah saleseh sebab di bantoe oleh padoeka ajahanda Toral Arkan, dan sekarang adakah santausa negri scedarakoe, tetapi adalah kesoekeran sedikit, sebab soedarakoe kedoea toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara djoega jang beloen pcelang kedalem negri, dan itoe'ah sebabnja kakanda di soeroenja tjariken soedarakoe ini

Satelah itoe, maka heranlag Mahradja Goe manda Soeta itoe, tetapi di dalem pikirannja belonlah menerima sekali keli, sebab djikaloe.

Indre Maulana Askandar Sjah jang dehoeloe, ia tida berani memanggil akoe adinda. hanja toean djoega di panggilnja dan di seboetnja, dan lagi tida patoet ia memanggil akoe ini adinda sebab oemoernja ada terlebih moeda, dan ini mengapa orang toewa, ban lagi apa barang lakoenja tida patoet sakali kali jang ia anak ole padoeka wanda itoe, maka pikir dalam hatinja, kaloe kaloe inilah soeltan djoegajang mengadoe. biroe, tetapi apalah handak di kata, kerna akoe hendak sigra kembali kedalam negrikoe, tetedi baik lah akoe tanjakan kepadanja, djikaloe seenggoeh songgoëh ia orang dari dalam negri Toral Ar-