Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/123

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1749

serta katanja: Hai soedarakoe kelak toean memboenoeh orang, djikaloe telah di ketahwi oleh radja kelak di boenoehnja poela toeankoe, tetapi sepatoetnja toeankoe mengeloearken njawanja dari sebab moeloetnja djahat dan matanja boeta, tetapi ia itoe anak oleh soedagar kaja, kaloe kaloe toewan di tangkep orang, tetapi pada bitjara kami baeklah kita lari dari pada tempat ini, kerna sajang sajang njawa toewan nanti kelak achirnja di tangkep orang djoega.

Maka kata toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara. soenggoehlah toewankoe, marilah kakanda kita, menjebrang djoega mangikoet penganak perahoe ini.

Sahoet penganak perahoe ite, baeklah toewan koe, djikaloe toewan hendak menjebrang kerna sahdjanja kami hendak menjebrang, tetapi perahoe kami ini tida berpalita, kerna kalamnja ter laloe amat sanget, dan djikaloe ada api kelah kita berlajar.

Maka sahoet Mahradja Goemanda Soeta: mari lah hamba ini menoempang menjebrang kelak akoe adalah ampoenja lantera jang amat sakti maka laloe di keloewarkennjalah lentera itoe.

Maka heranlah penganak perahoe itoe, laloe di soeroenja naek.

Tatkala itoe naeklah toewan poetri Maal Djam djam Seri Negara serta soedaranja Goemanda Soeta, maka lajar poen di boekanja serta berlajar menoedjoe ketengah laoet itoe aken menjebrang.