Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/109

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1735

git tenggorokan koeda itoe.

Satelah itoe maka tidalah apa jang kelihatan lagi kerna sangat sekali banjaknja malinken monjet dan loetoeng djoega.

Maka pada tatkala itoe datenglah Indra Maulana Askandar Sjah, serta dengen di iringken oleh Bajoe Soeta.

Satelah hampir pada segala kawan Bera itoe, maka Bajoe Soepa poen menangis minta minta ampoen.

Sahoet Indra Maulana Askandar Sjah tidalah angkau dapat lagi ampoen, kerna djikaloe angkau masi hidoep tida berhenti lagi petnamoe, aken segala morgastoe dan segala hewan ini.

Satelah itoe maka Indra Maulana Askandar Sjah poen mengambil kemalanja, serta di ambil nja sendjatanja, maka laloe di penggalnja kepala Bajoe Soepa, satela di penggalnja kepala babi, dan kepala babi di samboengnja kepada badan Bajoe oepa, maka dengan kesaktijan kemala itoe laloe hidoeplah poela serta minta ampoen, maka semoeanja kepala Bera di samboengnja dan di toekarnja dengan kepala hewan kepala itoe maka hewan itoe di samboengnja kepada gadja, dan adalah Bera berkepala matjan, dan adalah kepala gadjah dan adalah jang bera berkepala dengan kepala sampi, dan adalah jang berkepala dengan kepala karbo dan adalah jang berkepala singa, maka masing masing di samboengken kepada kepala jang lain, serta katanja Indra Maulana Askandar Sjah, Hai Bajoe Soepa: se