Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/87

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1063

ngen segala raijat Dewa Dewa, serta mengoesir kepada segala Djin, maka tatkala itoe banjaklah raijat Tadjir jang mati di boenoeh oleh segala Djin, maka pada hari itoe oendoer segala raijat Djin di tempoe oleh anak hamba, maka sekoetika datenglah Mahradja Peraboe Gangga Maja sakti berboeat binasa pana anak tjoetjoe hamba, maka itoe sebab hamba melihat anak tjoetjoe hamba di binasahken orang apalah halnja jang seperti hamba, djadi hamba poen toeroen djoega sebab hamba sajang anak tjoetjoe hamba den raijat hamba, den djikaloe ia tiada berboewat binasa terdahoeloe gila apakah hamba ini berwasah dengen dija.

Satelah itoe maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja poen memandang kedada Mahradja Djin itoe dengen marahnja, seraja katanja; Hai Mahradja Peraboe Gangga Maja sakti, mengapa angkau berboewat jang demikijan, sebenernjalah angkau jang memoelahken dari awalnja sampe dateng achirnja.

Maka sembahnja toewankoe adakah seorang pada seorang tida sajang anaknja, sedang ia inget sajang pada anaknja istemewa hamba inipoen demikijan djoega.

Satelah itoe maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja poen bersama sama marahnja kepada Mahradja Dewa itoe, serta berseroe seroe dengen njaring soewaranja sebagi singah hendak menergam lakoenja, serta katanja: Hai segala raijat Dewa Dewa lepas segala anak Djin itoe dengen