Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1051

akoe dateng mengoendjoengi padamoe den lagi segala negrikoe akoe serahken padamoe, maka akoe harep djanganlah akoe di bawanja kehadepan Mahradja Danoe Sakti itoe. kerna akoe sanget maloenja kepada segala adjar adjar jang lain, den kepada segala pendita pendita jang pada Goenoeng itoe.

Maka kata Mahradja Dewa tida mengapa, bijarlah akoe bawa djoega angkau mengadep kepadanja, maka tida mengapa.

Adapoen maka laloe di adjaknja bebrapa kali djoega ia tiada maoe, serta katanja: Mahradja Dewa djanganlah angkau adjak mengadep radja, bijarlah akoe ini mati di sini tidalah akoe maoe laloe.

Maka laloe di tangkepnja kedoewa serta dibawanja terbang ka oedra itoe.

Tatkala itoe segala Dewa Dewa poen mengikoet dari blakang, serta membawa saorang Djin itoe.

Satelah Mahradja Gangga poen berkata: Hai Widanta baeklah akoe mengikoet dari belakang barang kehendakmoe, tetapi lepasken tangankoe ini bijarlah akoe mengikoet djoega dari belakang, sahdjanja akoe ini hendak mengadep radja. Danoe Sakti itoe, tetapi djikaloe angkau bawa akoe mengadep dengen hal ini akoe maloe, maka djikaloe ada derma belas kesihanmoe bijar akoe berdjalan djoega bersama sama, djanganlah angkau mamegang tangankoe.

Maka Mahradja Dewa poen melepasken tangan-