Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/553

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1619

Pandekar itoe, maka laloe teringat serta ija kembali.

Maka segala raijat poen habislahi tertangkep, satengahnja adalah jang menjerahken dirinja, dan adalah jang memboewangken sendjatanja serta soedjoed pada kaki satroenja, maka habislah hai tanja di rampas orang itoe.

Adapoen maka gandarang kembali poen di paloeh oranglah, maka kembali segala raijat dengan kemenangannja serta membawa segala djarahannja itoe, laloe masoek kedalem kotanja.

Satelah sijang hari soeltan poen doedoek pada balei penghadepan, serta di hadep dengan segala anak boewahnja, dan mantri hoeloebalangnja dan sekoetika ija doedoek, maka titah Indra Boeganda Aspandar Sjah itoe kepada Datoe Pandekar, Hai mamanda mantri: pergilah mamanda menjamboet soedárakoe Moehamad Sjahrab, dengan Sjahbandi di dalem pendjara tjindik itoe.

Satelah itoe maka laloe di keloewarken orang, serta di bawa kehadepan soeltan' maka laloe berpeloek dan bertjijoem serta bertangis tangisan.

Maka Sjah Bandi poen mentjijoem kaki toewannja serta aer matanja, maka laloe pangsan tida chabarken dirinja lagi.

Satelah soęda ingat dari pada pangsan, maka laloe di soeroenja doedoek, laloe doedoek serta sembahnja kedoewanja itoe, beriboe riboe ampoen toewankoe barang chilap bebal hambanja ini.

Satelah itoe maka anak radja itoepoen bertitah, Hai soedarakoe: soedalah dengan kehandak jang

Soeltan Taboerat

185