Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/545

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1611

Satelah itoe maka Mahbat Rentjanah poen menjoeroengken parsinja sekali dengan sekōewat koewatnja, maka laloe terpen tallah Mangga Palinta itoe dengan koedanja sekali sekira kira delapan depah djaoehnja kebelakang, serta ija mengoenoes anak panahnja sekali, maka laloe kena betoel dadanja teroes kebelakangnja, maka laloe goegoer keboemi serta matilah Mangga Palinta itoe.

Maka soeraklah segala raijat Tadjir itoe seperti goegoer rasanja kota itoe.

Satelah Hoestan malihat jang koeda itoe penggawa berdiri, maka laloe sigra dateng serta di gandalinja dengan serta ija menjeroeboekken dirinja kedalem raijat Bahroel Adjaib itoe, serta mengamoek, maka Hoestan Lantaran poen sigra mengambil segala pakejan, dan sendjatanja penggawa itoe, serta di pakenja, maka laloe mengamoeklah Hoestan kedoewa itoe, hingga segala pelor marijem dan senapan mengenaken dia, soewatoe poen tida jang di rasahkennja lagi, hingga habislah rijoe randa segala raijat itoe, di hamoek oleh segala penggawa itoe.

Satelah itoe maka datenglah seorang penggawa Bahroel Adjaib itoe, serta berhadep dengan Mahbat Rentjanah, serta katanja: akoelah ini lawananmoe.

Maka kata Mahbat Rentjanah, sijapah angkau ?

Sahoetnja, akoelah Koembang Doersina aken penggawa Bahroel Adjaib.

Satelah itoe maka laloe di perangnja kepada Mahbat Rentjanah, maka dengan sekali paloe djoega habis loeloeh lentak sendi tõelangnja, serta