Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/515

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1581

api keloewar dari pada badan radja itoe, maka laloe ija poen tertawa kelak kelak, katanja: Hai anak moeda, soedalah terlebih baek angkau kembali aken memberi taoe bapamoe, kataken akoe dateng ini hendak bertemoe padanja, den tida ada hadjat akoe berperang kepadamoe, kerna terlaloe amat belas akoe melihat roepamoe, kerna toelang lamboengmoe itoe sangat kelihatan njatu sebagi anak tangan roepanja.

Satelah itoe maka Mahradja Goemanda Sakti terlaloe amat sanget marahnja, serta di hoenoes pedangnja laloe memerang kepada radja itoe, maka laloe di tangkisnja beberapa kali di perangnja, maka laloe di tangkisnja poela.

Satelah itoe maka datenglah Hoestan Lantaran itoe menarik ekor koeda radja itoe dengan sekoewat koewatuja, maka dari pada sanget koewatnja Hoestan Lantaran itoe, maka koeda itoe poen djato lah tengoeroep, maka sigra bangoen kembali koeda itoe, maka laloe di tarik djoega ekor koeda itoe dengan sekoewat koewatnja.

Maka satelah radja dapet melihat roepa orang itoe miaka laloe di angkatnja tjoekmar serta di paloe kepalanja sekali, laloe kenalah betoel kepalanja Hoestan Lantaran itoe, maka laloe lenjaplah Hoestan Lantaran itoe kedalem boemi dari pada sanget derapnja tjoekmar itoe, maka soeraklah segala tentara banjak itoe, jang melihat hantoe itoe mendjadi sama rata pada boemi.

Maka sedang ramenja orang bertampik itoe, Hoestan Lantaran poen sigra meloentjat dari pada