Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/494

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1560

wankoe ini istri oleh radja di dalem negri.

Satelah itoe maka laloe di moeliakennja dengau sepertinja, dan istri mantri poen di hormatken, kerna adatnja orang di dalem negri Bahroel Adjaib itoe, tida membedahken antara kedoewa hamba berhamba, dan radja samanja radja poen demikijan djoega.

Sahsoedanja itoe maka sembah permaisoeri, jatoewankoe: bahoewa sekarang telah toeankoe mengalahken negri hamba, barang chilap bebal beta dan anak beta mintalah di ampoeni dan maabnja toeankoe.

Satelah itoe maka titah Mahradja Aripoel Dlohar dengan manis moekanja, katanja; jatoeankoe bahoea tidalah sekali hamba bedahken antara toewankoe dengan hamba kerna samanja djoega kaoem islam.

Satelah soeda ia berkata kata; maka tidalah terseboet perkataan jang ada di dalem negri itoe, kerna handaklah memboewang tjerita ini dehoeloe.

Hatta maka terseboetlah perkataannja raijat negri Tädji berdjalanlah masing, den mantri hoeloebalang den penggawa dengan serta sendjata nja, dan kepala perangnja doewa orang mantri, seorang namanja mantri Tadjir den seorang poela namanja mantri Tabri itoe, ijalah jang mengatoer raijat, kerna soeltan Taib telah sangat toewahnja tida boleh dateng membantoe mantoenja itoe.

Satelah sampe pada persamboengan djalan itoe, maka laloe bertemoe kepada raija Toral Arkan,