Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/491

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1557

itoe penoeh dengan darah, maka laloe ia poen mendjadiken terkedjoet, serta di lihatnja adalah seorang perempocan sedang beradoe dengan selimoet soengket, maka di lihat roepanja seperti temoe giring di patah.

Maka setelah di boeka selimoetnja itoe, maka dara itoe terbit dari pada dadanja, dan adalah memegang sebelah keris malele pada tangannja, maka laloe di roepa moekanja itoe njatalah mati poetri itoe memboenoeh dirinja, laloe di pereksanja, maka beranlah baginda serta katanja, wai alin la: sampeken hati dateng rasanja toewan memboenoeh diri toewan, serta memake kaloeng gelang dan tjintjin memberi piloe hati kakanda, laloe di lihatnja sampeken njata sekali.

Maka kata Mahradja Aripoel Dlohar; wai poetri Bahroel Alam, djikaloe sebagi inilah roepamoe beloenlah akoe ini sangat birahi padamoe, dan djika demikian berdoestalah orang jang memberi chabar padakoe, katanja roepanja poetri Maal Djamdjam Seri Negara tida ada saorang dapet bandingkennja, dan djikaloe akoe taoe dari moelanja jang roepamoe sebagi ini, tidalah nanti akoe maoe dateng menejrang kedalem negrimoe, kerna akoe sangkaken soenggoeh soenggoeh sepertchabar orang, jang ia mengataken roepa toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara seperti roepa bidadari Soepa Raba jang ter nashoer bagoesnja di alam Sorga Loka, dan djikaloe akoe taoe roepamoe seperti ini, gila apakah sampe akoe berboeat aken binasa negrimoe, dan lagi sajang toe-