Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/463

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1529

gis, maka ija djoega toeroet memeloek serta menangis.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah itoe malihat jang radja memeloek dija sertaken menagis, maka ija babrapa handak menagis tida bole, maka laloe ia mengambil aer loedahnja serta di taronja pada matanja seperti orang jang menangis, serta bergoentjang goentjang toeboehnja seperti orang gila lakoenja.

Satelah soeda bertangis tangisan itoe, maka Soeltan poen menjoeroehken masoek kedalem bertemoeken toean poetri itoe, maka laloe di bawa masoek serta di iringken oleh Mahradja Goemanda Soeta kedoewa Mahradja Goemanda Sakti itoe.

Sahsoedahnja sampe kedalem maka laloe soedjoed pada kaki permaisoeri kedoewa itoe, serta di peloeknja den di tjijoemnja seloeroeh toeboeh Indra Maulana Askandar Sjah itoe, serta katanja: wai anakoe boewah hati iboe, beraninja toewan berdjalan dari boekit itoe kemari seorang dirinja, serta katanja toewan poetri kepada anaknja djangan toewan berkelahi, bahoewa toean bersoedara hanja tiga orang djoega, dan biarlah toewan menaro belas kesihan padanja kerna ia anak pijatoe, dan djangan anakoe bersampai hati, dan barang salah bebalnja anakoe adjarlah, sebab dia orang dari boekit, djikaloe ada barang sala adatnja maka toewan maloemken, sebab ia anak orang dari boekit beloen taoe barang kali tahta bahsa orang dalem negri.