Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/434

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1500

Satelah di lihatoleh Mahradja Widan Kebon dan jang segala raijat Bahroel Alam itoe moendoer, maka laloe di soeroenja madjoe sekali serta dengan sendjata terhoenoes itoe, maka segala raijat Aripoel Dlohar madjoe serta memerang memotong itoe, maka barang jang hampir habislah di boenoehnja mati, maka tetkala itoe pata perangnja segala raijat Bahroel Alam.

Sjahdan maka mantri Sjahbandi melihat hal itoe, maka laloe berseroe seroe katanja: Hai Mahradja Widan Kebondan! tidakah angkau taoe hariken hampirken petang? kerna hari malem itoe perhantian segala manoesia ini, dan marilah kita berhanti dehoeloe dari pada berperang ini.

Maka tida djoega di dengarnja, maka Mahradja Widan Kebondan poen menjoeroehken djoega raijatnja itoe mengamoek, serta katanja: Hai kamoe sekalian djangan kamoe ini sekalian berhati, hinggaken hampir masoek matahari sekali poen.

Satelah itoe maka mantri Sjahbandi poen berseroe seroe adalah antara toedjoeh kali tida djoega di dengarnja, maka mantri Sjahbandi poen menjoeroehken memaloe gandarang berhentimaka tida djoega maoe di dengarnja, maka dja'wab poela boenji gandarang itoe dengan gandarang perang, maka mantri Sjahbandi poen datenglah gamiranja dengan marahnja seperti orang jang lelajon dari pada baroe bangoen tidoer, demikianlah marahnja mantri Sjahbandi, laloe ia