Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/397

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1463

djoewa roepanja, maka habislah terang sepenoeh penoehnja negri itoe, hingga teroes keloewar kota.

Maka heranlah segala jang malihat hal itoe masing masing.

Titah baginda soeltan, Hai anakoe: badjoe ini apalah goenanja?

Maka sembahnja ja toeankoe, bahoea badjoe ini barang jang memake dia pandai terbang seperti Djin, dan kemala ini djikaloe di tanamnja dengan serta aer sedikit, maka negrinja itoe mendjadi seperti laoet, dan djikaloe di dalem hoetan di tanamnja dengan tida kena sedikit aer, maka hoetan itoe atawa padang jang di tanamkannja itoe, nistjaja ia mendjadi seperti negri dengan selangkapnja, dan djikaloe di kolomnja nistjaja kita gaib dari pada mata orang, dan djikaloe di pake pada kepala, maka dapetlah kita malihat segala hal doennja ini, dengan barang pekerdjaan segala isinja antara tiga boelan djaoenja, dan djikaloe di pake pada pinggang nistjaja lenjaplah kita kedalem boemi, demikianlah toeankoe.

Satetah itoe, maka heranlah segala jang mendengar chabar itoe.

Adapoen pada tatkala itoe Mahradja Goemanda Soeta poen datenglah Hannas pada hatinja, terlaloe amat ingin kesaktian itoe, pada pikirnja: barang tipoe dajakoe akoe ambil djoega kesaktian ini.

Satelah itoe maka kata baginda Soeltan kepada