Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/378

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1444

djangan kita terlaloe riboet, telah nanti di katanja kita ini pada manoesija tida itoe taoe adat, djadi seperti sang njamoek, kena ia sebab kedjadijan dari pada nadjis dan aer solokan jang berbaoe batjin itoe, tapi banjak djoega machloek jang lain tjoema dialah jang paling palingnja hina, itoelah sebabnja adatnja itoe bersalahan bagi segala hewan jang lain, dan kita sekalijan ini jang asloehoenja sebenar benarnja bangsa semoet asal dari semoet djoega, hidoep pada lijang lijang tanah dan lijang lijang batoe, dan barang sedapat dapatnja makanan, maka djanganlah seperti sang njamoek itoe, dan barang lakoenja tidaken patoet, kerna seoemoer hidoep nja soeka sekali makan dara.

Satelah itoe, maka segala kaoem semoet itoe poen dijemlah semoeanja, serta menghadep goeroenja, katanja: ja toeankoe maulana Sjeh, chabarkenlah hamba dari pada segala hewan itoe, apa sebabnja toeankoe berkata jang demikijan, boekanka njamoek dengan hewan jang lain itoe satoe djoega hoekoemnja? maka adalah sama segoepoenja dengan kita ini.

Sahoet Pendita semoet itoe, Hai kamoe sekalijan: bahoewa sangat djahat pekertinja itoe ada doewa hewan, satoe kaoem njamoek kedoewa kaoem koetoe boesoek, sebab djikaloe seperti kawan koetoe boesoek sangat djaoeh bedanja seperti kawan semoet itoe, soenggoeh ia taoe menggigit manoesija tetapi ada sebabnja, sebab pada badan manoesija ada goela atawa barang