Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/316

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1292

sekarang ini tiadalah akoe pertjaja poela seorang poen dari pada hamba allah, dan djikaloe tida ada sebab pengadjarmoe, nistjaja tidalah akoe mendapet selakoe jang demikijan ini, maka dalem itoepoen terimalah akoe ini sekarang djandjinja toehan Rabboel Alamin itoe.

Adapoen maka satelah malem hari itoe poen sanget sekali ija takoetnja di dalem hoetan itoe dengen aer matanja, maka di sanalah Indra Maulana Askandar sjah bahroela bertambah tambah akalnja, sebab telah di ketahoei barang jang wadjib dan moestahil dan jang haroes, kerna ija telah menoentoet ilmoe itoe dengen Moealim.

Satelah malem hari bertambah tambah menangis, serta katanja: wai toewan radja, telah soeda doewa kali ini jang augkau perboewat akoe ini jang demikijan, serta angkau menghoekoem akoe dengan belakang mata radja itoe, maka kelak nanti di bales angkau pada hari di belakang jang dateng, moeda moedahan angkau di soenjiken dari pada mata radja itoe.

Sahsoedanja berkata kata itoe, Indra Maulana Askandar Sjah poen tidoerlah dengan ikatnja pada hoetan besar itoe.

Satelah sijang hari beberapa hendak di boekanja tali iketannja itoe, maka tidalah djoega ija bisa dapet memboeka, kerna dari pada sangat tegoehnja iketannja itoe.

Alkaijsjah maka terseboetlah perkataannja anak Djin laki laki jang doewa orang itoe, berdjalanlah ija kedoewanja di dalem hoetan, serta