Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/314

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1290

noe segala raijatkoe ini, tidakah angkau rasahken tatkala bekas tangankoe dehoeloe hari telah akoe boewangken angkau kedalem laoet, dan sekarang angkan ini dateng poela, dan sekarang ini poela akoe boenoeh kepada angkau.

Maka sembahnja: jatocankoe boekan hamba berboewat gempar ini, bahoewasanja hamba ini dateng mendaawa kemala hamba di ambil oleh soedara toewan, maka itoelah sebabnja hamba dateng kemari ini.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen menjoeroehken iket kepadanja, maka laloe di iketnja orang kaki tangannja.

Maka sembahnja anak itoe: jatoewakoe moehoenlah hamba ampoen beriboe riboe ampoen toeankoe, dan kemala itoe jang hamda ampoenja bijarlah hambanja hadijaken kepada toewan poetri, den tidalah hamba berdaawa lagi. Sahoet anak radja itoe, djangan banjak bitjaramoe Hai orang gila jang hilang akal, teroes toendjoeng dengan tampang aer moekamoe dan kelakoewanmoe orang goenoeng, apa barang bitjaramoe tida sekali berpatoetan dengen akal, dan manalah jang seperti matjem bangoenmoe ada mempoenjai kemala itoe.

Satelah itoe maka beberapa memoehoenken ampoen, tida djoega di beri ampoen.

Satelah soeda di iket itoe, maka anak itoe poen menangislah tida terkira kira, dan djikaloe pada penglihatan orang itoe soenggoehlah lakoenja sebagi orang gila jang hilang akal.