Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/307

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1283

serta katanja: Hai kamoe sekalijan ini, apakah makanannja segala oelija dan segala oelama, dan orang alim alim semoewanja itoe? atawa jang terlebih asik padanja.

Maka segala moeridnja poen saorang tida ada jang bisa mendapat mendjawab masaallah itoe, maka pada antara bebrapa banjak moeridnja itoe, maka laloe berdateng sembah Indra Maulana Askandar sjah itoe, jatoewankoe bahoewa djikaloe pada pikir hamba jang hina ini, bahoewasanja makanannja itoe jang terlebih asik kepada segala orang jang terseboet itoe, malinkan perkataan jang memoedji moedji kepada toehannja dengen beberapa ilmoenja, kerna itoelah makanannja, den minoemannja setijap waktoe pagi den sore sijang den malem.

Maka Moealim itoepoen tersenjoem serta berpikir di dalem hatinja, bahoewa anak moeda ini boekan barang barang orangnja; maka kata Moealim soengoehlah betoel sekali djawabmoe itoe tida bersalahan.

Maka segala moerid moeridnja poen heranlah malihat bidjaksananja orang itoe.

Satelah itoe maka Moealim itoepoen bertanja poela, Hai kamoe ini sekalijan kata jang mana jang terlebihken ledjat kita mendengarken?

Maka sembah Indra Maulana Askandar sjah: bahoewa kata jang lebih ledjat itoe kata kata orang jang alim, den segala orang jang pasehat lidahnja serta sampoerna mitsal ibaratnja, sebagi orang jang bijasa serta dengan taoenja membawa