Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/283

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1259

poen saekor tida ada jang hidoep, maka semoewanja pada mati, seperti Hoedang Kapiting Radjoengan Mimi dan tjoemi tjoemi semoewanja tida jang hidoep, dan mana jang bisa dapetken menjingkirken dirinja hidoeplah ia, dan jang mana lari di sawa di tangkapnja oleh anak pengadjijan, djadi ia serba salah di sana mati dan disini tertangkap.

Satelah itoe maka sekoetika lagi tida tertahanlah Mahradja Gangga sari itoe, kerna dari pada sebab bekas aken petjoedangnja dari pada masi djadi sama sama Djin itoe ia tida dapet melawan, maka djikaloe orang jang boesoek hati: bijar toedjoe doenija ia toeroen, maka dengkinja poen tida bisa hilang, maka tidalah di soekaken barang siapa jang djahat itoe mendapet djahat djoega, maka dengan kehandak jang mengarang, maka ikan Gangga sari poen tida bertahan serta ia lari barang kemana itoelah di hoesirnja. djoega, hingga ia tida dapet bertahan lagi, sampe ia lari pada segenap laoetan itoe. dan larilah ia segenap soengai dan moeara jang loewas itoe, maka barang di mana djoega ia melariken dirinja laloe di hoesirnja.

Maka segala ikan jeng ada pada tempat itoe, semoewanja habislah mati saekor poen tida ada jang tinggal lagi, maka ikan itoepoen tida bertahan lagi rasanja, sebagi hendak lari keoedararasanja pada masa itoe.

Satelah itoe maka ikan Gangga soera poen terlaloe amat marahnja, serta disabatnja dengan —