Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/235

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1211

Moehamad Sjahrab poen memberi hormat serta di tegornja, serta di soeroenja doedoek, maka laloe doedoeklah ketiganja itoe.

Maka anaknja Moehamad Sjahrab itoe poen datenglah kedoewanja, serta soedjoed menjembah pada kaki wanda itoe.

Tatkala di lihat oleh wandanja jang anak nja kedoewa itoe poen soedjoed menjembah, maka anak radja itoe poen mameganglah tangannja Mahradja Goemanda Soeta, dan sebelahnja mamegangken tangannja poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe, serta di peloknja dan di gendongnja dan di tjioem kepalanja ananda kedoea itoe.

Satelah itoe maka Sjahbandi poen mengoendjoengi anaknja, serta di samboet oleh anak radja itoe serta di peloknja dan di tjioemnja dan di ambilnja sebagimana anaknja sendiri itoe, maka bebrapa di berinja noegrah berbagi permainan itoe.

Satelah itoe maka anak radja poen bertanja: mengapakah Dang Rekawati tida berpoetra?

Maka tatkala Sjahbandi mendengar kata sabda baginda itoe, maka laloe ia bertjoetjoeran aer matanja, serta terkenangken anaknja jang mati terboenoeh itoe serta di chabarken kepada baginda.

Sasoedahnja itoe maka anak radja poen menggeraken kepalanja, serta katanja: soedalah dengan toelisannja apalagi hendak di kata, Hai soedarakoe inget ingetlah katanja Boeroeng Bajan kita tatkala dehoeloe hari jang demikian pantoennja, apakah soedarakoe loepa.