Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/223

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1199

loewar, demikianlah toewan kataken kepada segala marika itoe, kerna hamba ini hendak keloear pada malem hari, aken mentjari obat padoeka ananda toewan.

Maka sembah mantri itoe, baeklah toewankoe patek menoeroet.

Maka kata radja, ja mamanda: penaro hambalah dengan mamanda seperti mana masi ada hajat padoeka moehoen itoe.

Maka sembahnja mantri itoe, lebih lebih mamanda moehoenken dan menaroken diri pada toeankoe seperti mana setija padoeka ajahanda marhoem itoe.

Satelah soeda ia moefakat itoe, maka mantri itoe poen bermoehoen keloewar, serta menjoeroehken memberi chabar seperti mana titah itoe.

Maka semoewanja poen kaboellah seperti titah mantri itoe.

Sjahdan maka pada malem hari, maka anak radja itoepoen bermoehoenlah kapada permaisoeri Tadjir den permaisoeri Mahran Langga Sari dan kepada toewan poetri Tjindra Sari, serta berpesen katanja: Wai iboekoe, menarolah hamba padoeka ananda ini dengan djanganlah toewankoe sampe-sampe hati, sepeninggalnja hamba ini.

Satelah itoe maka anak radja poen menangislah serta dengan pangsan tidalah chabarken dirinja, sebagi terbakarlah rasanja kalboe,

Sahsoedahnja ingat maka memandang poela roepa istrinja kedoewa itoe, sebagi tida bisa terlepas rasanja.