Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/197

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1173

maka semingkin hari semingkin besar, djadi roepanja poen bertambah tambah baeknja, maka anak itoe tida laen kasoekaannja hanja bermain panah djoega setiap tiap hari, djadi ia sanget tahoenja dari pada memanah.

Maka pada tatkala oemoernja ada sepoeloeh tahoen, ia bermain main panah boeroeng terbang poen ia bisa kena memanah, demikianlah kesaktiannja anak radja itoe, dan lagi terlaloe amat kasih dan sajangnja pada soedaranja itoe sehari hari tida bertjerai kepada soedaranja itoe, barang di mana aken perginja ia mengikoet bersama sama.

Satelah tambahlah oemoernja doewabelas tahoen maka laloe ia peladjarilah dari pada segala ilmoe kepandean laki laki, seperti hikmat kesaktian dan hikmat peperangan, maka djadi terlaloe amat pandenja dan pandekar bidjaksananja, sebagi tida ada jang bisa menantang lagi rasanja dalem negri itoe, maka mashoerlah habarnja itoe kepada sagenap tempat itoe.

Maka Moehamad Sjahrab poen terlaloe mata soeka hatinja, melihat kelakoewan anaknja itoe.

Satelah soeda ia melihat anaknja jang laki laki itoe sanget tahoenja sekali bermain main sendjata itoe, maka laloe di boewatnja soewatoe soerat serta di kirimken kepada padoeka soeltan Tadjir, jang tjoetjoenda terlaloe amat pandekar bidjaksananja.

Maka soeltan poen terlaloe amat soeka sekali hatinja, jang tjoetjoendanja terlaloe amat pende-