Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/185

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1161

nget takoetnja, kerna ijapoen asal orang dalem negri, dari pada sebab pekerdjaan soedara bapanja djadi terboeang sampe kedalem desa, den pada pikirnja djikaloe berboeat poela, maka takoet kaloe kaloe di keloearken poela dari dalem desa den diboewangnja terlebi djaoce alangka sakitnja sekali-kali.

Maka dari pada sebab itoe, soewatoe poen tijada ada jang berani menangis lagi, serta katanjaampoen toeankoe djikaloe dengan titah toewankoe tidalah kami sekalijan ini djadiken goesar den djadi masgoel, kerna kami menangis sekalijan ini sebab tida berketahoean pergi kemana djadi hati kami amat mesgoel, den djikaloe telah kami dapet chabar jang demikian, tidalah kami djadi sanget masgoel.

Satelah soeda soeltan mendengar sembah segala orang desa itoe, maka soekalah hatinja serta tersenjoem.

Maka titah soeltan: Hai kamoe sekalijan, apakah moelanja kamoe sangat bertjinta kepadanja itoe lebih dari pada sanak soedaramoe jang lain.

Maka sembahnja, ja toewankoe: sebab ijalah jane sanget radjin dari pada memeliharaken boewah boewahan den tanem taneman, maka ijalah jang sanget bijasa memeliharaken hidoep kami sekalijan ini, maka itoelah sebabnja kami sekalijan ini, maka itoelah sebabnja makanja kami sanget tangisi kepadanja.

Satelah itoe maka baginda poen mengambil bidji pala, tandanja pala jang ada pada kebonitoe djoega, serta dihoenoesnja sebentok tjintjin-

Soeltan Taboerat

141