Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/175

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1151

Satelah itoe maka pada malem itoe soeltan Taboerat kedoea soeltan Bahroem terlaloe ingin melihat dalem negri itoe.

Maka titah soeltan Taboerat kepada soeltan Bahroen, Hai soedarakoe: pada hesok hari marilah kita berdjalan djalan den bermain main ke- dalem negri den pasar, kerna chabar orang terlaloe amat inda atoerannja negri ini, lagi kata orang padoeka ananda jang mengatoer pada negri ini.

Maka sembahnja baeklah, tetapi djangan kita kataken pada seorang djoega, den pada hesok hari dari pagi pagi hari kita berdjalan djanganlah sampe di ketahwi orang, kerna djikaloe di ketahwi orang nistjaja di persembahken hal ini kepada radjanja, maka djadi banjak soekernja.

Maka sahoetnja baeklah.

Satelah itoe maka laloe tidoerlah soeltan kedoea itoe, pada tempat jang sampoerna.

Satelah pagi pagi hari wak toe soeda seleseh dari pada sembahjang soeboeh, maka soeltan kedoewa poen keloewar berdjalan di astana, serta masoek kampoeng keloear kampoeng, den masoek pekan keloear pekan, maka seorang poen tida mengenalken dija, maka datenglah pada tinggi mata hari, maka habislah setrat setrat di djalanken sampe pada tepi tepi laoet dan sampe pada tepi tepi hoetan itoe.

Maka soeltan kedoea poen soeka melihat perboeatan negri itoe, dan segala raijat amat baek djoega boedinja.