Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1141

poen djangan di kata lagi, setengahnja itoe menghimpas himpasken dirinja.

Maka sjahbanda poen djangan di kata lagi, kerna ia tida boleh sekali bertahan rasanja. kerna tida biasa berpisa seoemoer hidoepnja, den djikaloe ia tiada di djadiken mantri hendaklah ia mengikoet bersama sama rasanja, den Dang Reka Wati hendak mengikoet tida di beri oleh anak radja moeda.

Satelah itoe maka jang mengikoet toean poetri Mahroem sari itoe doea orang dajang dajang jang bahroe remadja poetri, aken gantinja Dang Poespa sari den Dang soendari, maka dajang dajang itoe namanja Kentjana sari den Kentjana Poespa, den toean poetri Mahroem siti poen membawa Dang sekar sedap den Dang sekar Lika, maka kedoewanja itoe bahroe naek ramboet, lebih manis roepanja dari pada Dang Reka Wati den Dang Reka Warna, manis haloes bagoes barang lakoenja.

Satelah itoe maka soeltan poen berangkat keloear serta di iringken oleh segala mantri hoeloebalang sekalian.

Satelah sampe keloear kota, maka soeltan poen bermoehoen dengen permaisoeri, maka permaisoeri menjembah kaki soeltan Taboerat den soeltan Bahroen itoe, den anak radja moeda dengen istrinja poen soedjoed pada kaki boendanjapoen pangsanlah tida chabarken dirinja dari pada sanget rindoenja, sebagi tida terlepas pada rasanja.

Sjahdan sasoedahnja itoe maka soeltan poen berdjalan, satelah sampe pada koewala itoe, ma-