Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/162

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1138

Maka sembahnja toean poetri: soekoerlah sekali kali beta poen harep djoega soepaja kaboelseperti kata kakanda ini, kerna sjahbanda itoe orang berboedi boekanlah seperti orang jang mengarang.

Satelah itoe maka anak rädja poen berangkat masoek kedalem astanah, mengadap soeltan itoe.

Maka pada tatkala itoe soeltan ketiga sedang haldir, maka laloe di persembahken seperti kehandaknja itoe, maka laloe kaboellah, pada hari itoe segala boenji boenjian den gandarang alamat poen di paloe orang, maka segala orang negri mendenger socara Gandarang itoo semoewanja datenglah berhaldir, serta katanja: ada titah apahak ini? makanja Gendarang raja di paloe orang.

Maka dengen sekoetika itoe djoega berkoempoellah sekalian raijat hina dina ketjil besar den toewah moeda.

Satelah soeda haldir, maka sjahbanda poen di persalin baginda itoe, dengen pakean kemantrian, maka anak radja moeda poen berkata: Hai kamoe sekalian, ketahwi olehmoe bahoewasanja sjahbanda pada hari ini, dengen idjin soeltan ketiga itoe aken mendjadiken mantri jang toewah den barang jang di bawah titah radja patoet menoeroet perentanh, den mengikoet katanja, maka masing masing poen kaboelkenlah seperti sabdanja itoe.

Satelah itoe maka segala boenji boenjian poen di paloe orang dengen ragem jang asik.