Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1131

Satelah itoe maka kata toewan poetri Mahroem Siti kepada toean poetri Mahroem sari, ja ajoenda: selamanja Dang Rekawati mendapet soenting boengah kenangah, tidalah tetap doedoek sekoetika pada astanah kita.

Maka sahoetnja toean poetri boekan demikian, pada pikir ajoenda kaloe kaloe astanah itoe banjak doeri roekam itoe bockannja moeda lebih keras dari pada doeri tjantel tjoetjoeknja, kerna sebab sedikit itoe mendjadi sakit den mengebat, adalah seperti pantoen jang mengarang.

Selama kita mendapet soenting,
Di roepa rasanja boengah di tangan,
Selama kita doedoek berdaping,
Tida poewaslah berpandangan.

Soenggoe banjak soenting jang lain,
Tida sama boengah kenatangah,
Soenggoe sedap berdaping lain,
Tidaken sama sendiri poenja.

Satelah itoe maka Dang Rekawati kedoewa Dang Rekawarna poen terlaloe amat maloe rasanja mendenger goeroenja toewannja poetri itoe, tambahan poela segala dajang dajang jang lain poen masing masing aken malihat kepadanja, maka Dang Rekawati kedoewa Dang Rekawarna toendoeklah hendak marahken dirinia itoe, maka bebrapa ia merengoet merengoetken dirinja den moekanja sambil toendak itoe, betoel seperti lakoe orang jang mara tida bisa djoega dapet di