Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/140

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1116

Satelah itoe maka hidangan poen di angkat orang, maka makanlah masing masing radja manoesija samanja radja manoesija, den jang lain djenis sama sama dengen djenisnja masing masing, maka masing masing dengen makanannja tida bersama-an, kerna berlainan bangsanja.

Sasoedahnja segala radja radja bersantep, maka bahroelah segala mantrinja, satelah soeda antep segala mantri, maka bahroelah segala hoeloebalang, satelah soeda segala hoeloebalang, maka bahroelah segala raijat den alim pendita den adjar adjar poen makanlah ia sekalian.

Satelah soeda saleseh dari pada makan den minoem itoe, maka haripoen djadi malemlah dina kendil tangloeng palita itoe di pasang oranglah satengahnja machloek itoe adalah jang tidoer den adalah jang tiada tidoer, kerna tiga hari tiga malem dalem ia berperang, maka bahroelah pada malem itoe berhenti beperang ia.

Maka soeltan ketiga poen berangkat masoek kedalem peradoewan serta tidoer.

Adapoen maka satelah sijang hari, maka dari pagi pagi hari soeltan berlengkep serta keloear pada bale penghadepan, serta di hadap pada sekelian jang haldir itoe, maka pada tatkala itoe banjaklah orang jang menonton, sebab hendak melihat radja menghoekoemkennja radja Danoe sakti Wira Djaja.

Satelah baginda soeda semajem itoe, maka segala boenji boenjijan poen di soeroenja paloe, maka laloe di paloenja oranglah dengen berbagi