Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/130

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1106

ga sari den raijat Toral Arkan poen habis dateng mengoesir kera itoe, den raijat segala radja radja jang dari pendjara poen habis membantpe soeltan itoe, den segala raijat Djin den peri Mambang den Dewa den Indra Mangandara itoe poen oendoer, serta dengen takoetnja, satengahnja hendak menjerahken keradja-annja itoe, mengamoek masing masing, tida ia mengenal radjanja den masing masing tida mengenal goeroenja, maka di lihatnja ia hendak mengamoek, maka segala radja radja itoe djadi mangikoet orang jang menangkep itoe, maka laloe ia mengepoeng radja sendiri itoe, serta di toembaknja den di tembaknja.

Maka satelah Mahradja Danoe sakti Wira Djaja melihat hal itoe, maka djadi terlebih sanget haroe haranja seperti kijamat lakoenja.

Adapoen maka segala anak panah den bedil senapan toembak, jang mana kena pada toeboeh Mahradja Danoe sakti Wira Djaja itoe, maka di sapoenja dengen sekali sapoe djoega habislah semboeh badannja, soewatoe poen tiada di rasahken lagi.

Adapoen maka sekoetika lagi dara poen mengaler keboemi itoe, den segala bangkai hoeloebalang mantri seperti boekit roepanja.

Maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja berseroe seroe, katanja: Hai segala anak anak manoesija! djikaloe belon akoe binasahken tanah manoesija, tidalah akoe berhenti lagi hingga akoe