Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/117

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1093

terseboetlah radja jang ketiga itoe mengadep soeltan hendak berdöwa dari pada halnja itoe, bahoewasanja dengerlah toewan toewan pembatja, bahoewa manoesija itoe di daawa oleh Dewa Dewa den Djin, dengerlah baek baek apalah hoekoemnja, den betapalah akal tipoenja soeltan Taboerat itoe.

Sasoedahnja itoe maka bersabdalah radja, katanja: doedoeklah toeankoe pada koersi jang keemasan, maka laloe doedoeklah ketiganja, maka baginda poen menjorongken poewan, serta katanja: santaplah sirih toewankoe?

Satelah itoe maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja poen menjamboet poewan itoe serta bersantaplah siri.

Satelah soeda bersantep siri, maka laloe soeltan poen bertanja, seraja katanja: Hai soedarakoe siapa nama toewan ketiga ini? den dari manakah toewankoe dateng, den dari pada bangsa apa toewankoe ini sekalijan? den apa moelanja toean dateng kemari dengen segala raijat den segala alat sendjata.

Maka sahoetnja Mahradja Danoe sakti Wira Djaja, den keradja-annja pada Martjoe Indra Goenoeng Maha Biroe, den hambalah radja dari segala adji adji den adjar adjar berhama den bangsa hamba dari pada Djin den Dewa, sebab hamba dateng kemari ini, maka inilah keroesoehannja dari pada sebab padoeka ananda toeankoe ampoenja hal den gara gara, den sekarang ini hendaklah hamba moehoenken hoekoem jang pa-