Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/426

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

905

nantiken siang biarlah bersama sama hamba masoek kedalem negri.

Satelah itoe maka Djohan Pahlawan Nasib Berzaman poen berkata kata, djikaloe akoe taoe djalannja nistjaja akoe keloewar djoega pada malem ini, maka dari pada sebab akoe takoet antalah djato terlebih djaoeh apalah soedanja, maka laloe di tahannja di waktoe sampeken siang hari.

Kalkijan maka satelah siang hari dari pagi hari, maka terseboetlah perkata-annja Indra Mardjoenoel Alam itoe.

Satelah ia bangoen dari tidoernja, maka di lihatnja adalah doewa orang laki-laki sanget moedahnja koelit toeboehnja sebagi temoegiring jang di patah warnanja, serta pake jasnja seperti perdjoerit, den selengkap sendjata di pakenja, maka heranlah hatinja serta katanja: Hai Magat Ningroem lihatlah dirinja orang moeda itoe roepanja betoel seperti anak anakan kentjana, den warna koelitnja seperti berkilat-kilat rasanja, tjobalah angkau pergi tanjaken dia apalah moelanja ia ada pada tempat ini, kaloe kaloe ijalah jang ampoenja hoetan ini, kerna segala hoetan itoe ada lah jang mendjaga kaloe kaloe seorang seorang pekerdjaannja, seperti matjan gadoengan atawa matjan agar ja itoe matjan djadi djadijan namanja.

Satelah itoe maka Magat Ningroem poen bermoehoen serta berdjalan bersama sama dengen anak Dewa itoe jang bernama Widanta Wati itoe.

Soeltan Taboerat

109