Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/410

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

889

tan kepada Mahbat kedoewa itoè, ja soedarakoe: apakah salahnja lagi djikaloe ada oentoeng djodonja, tetapi kita ini tida dapet memoetoesken bitjara ini.

Sjahdan maka Soeltan poen menjoeroehken seorang pengawal.itoe, katanja: Hai kamoe, pergilah angkau panggil Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe kemari, kataken ada soerat dari pada radja jang melapasken akoe dari pada daroerat. ein median in blue

Satelah itoe maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen dateng serta pakejannia, serta soedjoed mendjoendjoeng doeli laloe doedoeklah di hadepan radja.

Maka segala jang mengadep itoepoen heranlah melihat kelakoeannja, ter aloe amat pandai berlakoe sebagi perdjoerit, sedikit poen tida salahnja lagi, satelah soeda maka laloe doedoek mengadep radja itoe.

Maka titah Soeltan. Hai anakoe; apakah bitjara toean sekarang? jang ija soeda mendeloeng akoe, serta ija menanjaken chabar poela kepada ajahanda.

Satelah ija mendenger kata ajahandanja itoe, maka laloe ija memandang kepada Mahbat kedoewa itoe, loeloe memegang hoeloe pedangnja serta di kisar hoedjoeng pedangnja kehadepan, serta di pindahken kakinja jang kiri di taronja dibawa, den kaki kanannja di taronja di atas, serta katanja: Hai soedarakoe kedoewa kataken kepada radja litoe, apakah ija hendak berdowa

Sueltan Tahoerat

107