Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/377

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

856

koetika gelaplah di medan peprangan dengen asep senapan den merijam, betoel seperti meega jang mengandoeng aer hoedjan roepanja, maka sekoetika hilanglah laboe doeli itoe, sebab tersiram oleh darah segala laki laki, maka semakin lamah perang itoe semakin sanget besarnja.

Adapoen maka pada tatkala itoe Indra Maulana Mapthoel Alam sedeng melihat segala radja-radja berperang itoe, maka pikirlah dalem hatinja, anak radja ini sanget saktinja taoe berboedi sendjata.

Satelah itoe maka sekoetika poela tida tertahan segala raijat Tadjir, dari pada sanget banjaknja raijat anak radja radja itoe, maka laloe oendoer perlahan lahan kebelakang.

Adapoen maka satelah oendoer itoe, maka segala radja radja poen menjoeroehken mengamoek sama sekali dengen tijada terkira kira.

Maka pada ketika itoe ditemponja sekali laloe oendoer tijada tertahan raijat Tadjir, maka laloe habis lari masing masing masoek kedalem kota.

Adapoen maka satelah Indra Maulana Pathoel

Alam malihat hal itoe, maka laloe berpikir, djikaloe demikijan nistjaja binasa negri Tadjir ini, maka laloe menjoerahken Mahbat Laila masoek kedalem tantara itoe, maka laloe masoek ketiganja serta berhamoek hamoekan itoe.

Adapoen segala anak Djin melihat hal itoe, maka masing masing masoeklah kembali berpe- rang serta mengamock poela, maka mendjadi ha-