Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/347

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

826

jang bebel tida mengetahwi sakit hati orang, di boewatnja tjerita toewan patek di pisahken dengen iboe bapanja, itoelah tandanja pengarang itoe orang jang bodo lagi tidaken berboedi.

Satelah itoe maka titah Soeltan Bahroen. Hai adinda: djikaloe demikian apalah goenanja djikaloe kita ini menangis djoega, kerna nistjaja tida soedanja, djikaloe demikian baeklah kita soeroenja orang mentjari barang adanja, adalah kita hendak kata sebab soeda lakoeken oleh toehan malikoel adil atas jang mengarang aken melakoeken kita, demikijanlah ada hendak di kata lagi.

Satelah itoe maka Soeltan poen menjoeroehken raijatnja pergi mentjari segenap tempat demikijanlah.

Alkisah maka terseboetlah perkata-annja Indra Mardjoenoel Alam berdjalan masoek rimba terbit rimba, maka bebrapa melaloeken padang jang besar besar den goenoeng jang tinggi, den djoerang jang deras deras den batoe jang miring miring den soengai jang tenang tenang, sijang malem di dalem hoetan, maka barang di mana bertemoe binatang jang besar atawa jang ketjil den jang galak galak, laloe di kedjarnja dengen sendjatanja den barang di mana ada tempat berhenti, di sanalah ija poen bersiram badan den barang di mana bertemoe goenoeng pertapa an, maka laloe naeklah ija serta singga bermain main tiga berhamba itoe, den ija berladjar ilmoe