Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/314

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

793

loher mantri itoe laloe poetoes doea, matilah mantri Mahrandaja.

Maka soeraklah raijat Ta'djir sepertiken goegoer rasanja langit, soewaranja orang bersoerak itoe.

Arkijan maka setelah Mahradja Djamal Kamar malihat hal itoe, maka laloe bertambah tambah marahnja, serta mengamoek tijada terkira kira, maka habislah ampat lapis raijat Ta'djir jang lari itoe kesana kemari, maka laloe berhadepan kepada mantri Ta'djir, serta ija bertoembak toembakan, maka sedeng lagi bertoembak toembakan kepada mantri Ta'djir itoe.

Maka di lihatnja mantrinja mati terpenggel itoe, maka djadi berdebar hatinja, serta ija menggertakan koedanja serta melantasken menoembak dadanja Djohan Pahlawan Nasib Berzaman itoe, maka beloen lagi seleseh dari pada memerang kepada mantri itoe, maka laloe menangkis toembaknja Mahradja Djamal Kamar ltoe, dengen belakang pedangnja itoe, maka laloe kena pada gagang toembaknja Mahardja Djamal Kamar itoe, maka mata pedangnja Djohan Pahlawan Nasib Berzaman poen toeroen kebawa, hendak di perangnja kaki koeda itoe, maka koeda itoe poen dari pada bijasa di bawanja berperang, maka laloe menoendoeken kepalanja aken hendak menjalahken perang itoe, maka dari pada sanget taoenja berperang, maka laloe terpenggel gandali koeda radja itoe, djikaloe koerang koerang pande mahradja Djamal kamar, nistjaja poetoeslah tangannja itoe.

Soeltan Taboerat

95