Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/291

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

770

Maka sembahnja ja toewankoe tijadalah djadiomengapa, atas hambalah lawanannja, kerna ija lah telah menjeksa bamba, maka sekarang ini bijarlah ija merasahken seksa.

Setelah itoe maka baginda poen menjoeroehorang jang membawa soerat itoe, masoeklah kedalem astana.

Maka orang itoepoen masoeklah serta menjembah.

Setelah itoe maka titah toewan poetri: Hai soedarakoe di manakah adanja anak radja itoe?

Maka sembahnja, ja toewankoe bahoewa sanja ija adalah pada tempat hamba di atas goenoeng pertapa-an hamba.

Maka kata toean poetri: Hai penjoeroe seka rang ini angkau membawa soerat akoe, den angkau kataken pada toewanmoe, djangan sauget meroesak hati, kerna di dalem negri Toral Arkan sanget banjak perempoean jang bagoes bagoes.

Maka datenglah segala anak radja radja, serta soedjoet menjembah masing masing. Maka di samboetnja oleh bagida, serta di soeroenja doedoek pada koersi jang ke emasan, maka masing masing doedoeklah sekoetika, maka poewan poen di periderken oranglah.

Setelah soeda bersantap siri, maka titah baginda apakah chabar toean toean sekalian ini? Den dari mana toean toean, den sijapa nama toean toean, den radja mana toean toean, den dateng kemari apakah chabar?