Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/112

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

591

menoedjoe seperti menoeroet di tepi laoet ini, nistjaja kesasar perdjalanan kita, lagi sanget sekali djaoehnja, den kita lagi kita poen tjada taoe nama laoet ini, sebab belon pernah menoesija sampe kemari ini, den lagi pada pikirkoe hendak menjebrang laoet ini.

 Maka sembah Sahbanda, jatoeanku dengan apakah kita menjebrang laoet ini? kerna tijada sekali penjebrangan; den tijada peraoe atau kapal, betapakah kita ini bisa dapet menjebrang, den pada pikiran hamba jang hina ini, baeklah toeankoe berdjalan djoega dehoeloe kesebelah ilir sedikit, kaloe kaloe bertemoe orang jang membawa perahoe.

 Maka sahoetnja: Hai soedarakoe, tida akoe dapet berdjalan lagi lain dari pada menjebrang laoet ini.

 Adapoen maka beberapa di larangken den di tahanken, den beberapa di boedjoeknja den di beri inget oleh Sahbanda kedoewa Sahbandi tijada djoega di dengernja, handa djoega ija menoeroet kahendak hatinja, demikianlah tabeatnja Indra Boeganda Aspandar sah itoe.

 Setelah itoe maka titahnja, Hai soedarakoe: hendaklah angkau mengikoet bersama sama, den djikaloe angkau tijada bersama sama, bijarlah angkau berdjalan menoeroet tepi laoet ini, sepaja akoe berdjalan dalem laoet ini:

 Maka kata Sahbanda: jatoeankoe, mana djoega titah toeankoe patek ini toeroet.

 Maka kata anak radja itoe, Hai: Indra Paula-